SOMATOTIPE TERHADAP RISIKO DIABETES MELLITUS TIPE 2 PADA LANSIA DI SAWUNGGALING SURABAYA
DOI:
https://doi.org/10.54040/jpk.v7i2.107Keywords:
Somatotipe, Risiko Diabetes Mellitus Tipe 2, LansiaAbstract
Somatotipe merupakan metode untuk menggambarkan tubuh manusia ke dalam bentuk angka yang berhubungan dengan bentuk dan komposisi tubuh. Penelitian ini adalah jenis observasional dengan teknik pengukuran antromometri dengan metode Heath Carter. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran somatotipe pada orang dengan risiko DM tipe 2. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia dengan risiko DM tipe 2 di RW 5 Sawunggaling Surabaya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah lansia di RW 5 Sawunggaling Surabaya dengan kriteria inklusi berisiko DM tipe 2, usia 45 – 90 tahun dan bisa membaca dan menulis. Sampel dalam penelitian ini akan diambil dengan menggunakan teknik quota samplingsejumlah 80 orang. Hasil penelitian didapatkan enam jenis somatotipe pada lansia yang berisiko terhadap kejadian DM tipe 2 di Posyandu Lansia RW 5 Sawunggaling Surabaya yaitu tipe sentral 7,5%, endomorph 3,8%, endomorph-mesomorph 61,3%, mesomorph 22,5%, mesomorphectomorph 2,5%, ectomorph 2,5%. Dari hasil tabulasi silang antara somatotipe dengan risiko DM tipe 2 maka didapatkan nilai endomorph-mesomorph 59,2% memiliki risiko DM tipe 2 kategori ringan. Tipe endomorph-mesomorp merupakan perpaduan dari penumpukan lemak dan tubuh bagian tengah yaitu tulang, otot dan jaringan ikat. Keterkaitan antara somatotipe endomorph dengan kejadian DM tipe 2 terletak pada seberapa besar kandungan lemak yang diukur melalui pengukuran skinfold, sehingga tipe endomorph-mesomorph bukan salah satu tipe yang berisiko tinggi terhadap kejadian DM tipe 2.